Selasa, 31 Agustus 2010

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Pernahkah kita mendengar kisah Helen Kehler?
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan
dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu
memberikan motivasi dan semangat hidup
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah
diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing if each person
could be blind and deaf for a few days
during his grown-up live. It would make
them see and appreciate their ability to
experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah
bila setiap org yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih
menghargai hidupnya, paling tidak saat
mendengar suara!

Sekarang, coba kita bayangkan sejenak....

Kita menjadi seorang yang buta
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu
tersebut. Jangan biarkan diri kita melihat
atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu kita tidak bisa
melihat indahnya dunia, kita tidak bisa
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
bahkan kita tidak bisa menikmati musik/radio
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana kita? Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba kita renungkan, bagaimana orang yang
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia
diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

Menentukan perubahan

Kehidupan yang suka mengeluh dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya,tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan
kehidupannya menjadi lebih baik,Seperti pepatah bilang
Kita tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan
adalah mengubah arah sayap.kita tak pernah menuai ,jika tidak pernah menabur.
Dengan kata lain...'Realita' kehidupan tidak akan berubah
kecuali kita sendirilah yang mengubah.


Fakta:
 "Tidak ada seorang pun yang memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak ,ketika diingatkan akan hal di atas, tapi
kemudian berlalu kembali.... Sementara waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak
pernah ada perubahan dalam hidupnya!


Sangat disayangkan.
Seringkali orang tidak berani melakukanperubahan dalam hidupnya. Dia hanya
menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut.
Menunggu bantuan orang lain, menunggubantuan teman untuk mendapatkan
pekerjaan yang enak, sampai menungguwarisan 
Sekarang logikanya, jika memang hanya dengan menunggu perubahan itu akan
datang, maka jumlah orang sukses seharusnya jauh lebih banyak.
Bukankah kenyatannya tidak demikian?Lalu, jika ingin sukses, apa yang
seharusnya kita lakukan?
Ciptakan perubahan!Jangan selalu menunggu orang lain.


Berikut beberapa tips yang bisa membantu kita untuk menciptakan perubahan:
1.Lakukan dan selesaikan semua tugas dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan berharap.
Lakukan semuanya dengan tujuan untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik*
yang bisa dicapai!
2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.Dengan banyak mengenal orang,maka pengetahuan kita akan semakin bertambah.
Seseorang yangkelihatannya sederhana bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu yang tidak kita duga!Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika kita menjadikan 'setiap orang adalah guru' dan kehidupan ini adalah universitasnya.
3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika inginmendapatkan kesempatan yang lebih luas dan cepat dalam berbagai macam hal!
4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi tidak lagi relevan kita gunakan.
Dengan bersikap fleksibel, wawasan kita akan semakin bertambah.


Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikankesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...
Bukankah kita  tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu!

Tujuan Hidup

Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup adalah apa yang kemudian dilakukannya.
Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih nasib tak berpihak padanya.
Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. 
Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut... hingga akhirnya tujuan hidupnya tidak tercapai!
Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah tujuan hidup beberapa kali. 

Hal yg terpenting adalah setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan strategi apa yang harus diambil.
 

4 Cara Yang Bisa kita Pakai Untuk Menetapkan tujuan Hidup:


1. Apa sebenarnya  yang kita inginkan?
Tanyakan pada hati nurani, apa sebenarnya keinginan kita untuk beberapa tahun ke depan? Tidak ada salahnya kita bermimpi.
Kita  tidak perlu malu mengakuinya, lagipula, tokh tidak ada biaya yang harus kitakeluarkan untuk sekedar bermimpi. 
2. Kumpulkan informasi.Dengan mengumpulkan informasi,
Kita  bisa lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan.

Jika ada orang lain yang sudah berhasil melakukan yang kita inginkan, belajarlah dari mereka. Lakukan apa yang mereka kerjakan!
3. Jangan diam.Lakukan sesuatu dan secara terus menerus yang akan membawa kita pada impian hidup yang diinginkan!
4. Tingkatkan kemampuan.
Jika ada cara yang kita lakukan terbukti efektif dan mendekatkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka alangkah baiknya jika kita berusaha untuk  meningkatkan kemampuan dan menambah kecepatan kinerja agar tujuan hidup kita lebih cepat tercapai.
 

Jika keempat hal di atas kita lakukan secara terus menerus tanpa lelah dan bosan,Semoga kita akan mendapatkan tujuan hidup yang kita inginkan.
Kita ibaratnya adalah seorang 'pemahat' atas gambaran kehidupan kita  sendiri. Dan seorang pemahat yang baik akan selalu memiliki 'planning' terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Dalam hal ini, kita pun hanya bisa sebesar dan sebahagia sebagaimana tujuan yang telah kita tentukan. 
Oleh sebab itu, pahatlah diri kita sebaik-baiknya!

Pilihan hidup

Ada dua pilihan dalam hidup ini: Kitap Matius  7:13
1.Masuk melalui pintu yang sesak dan sempit tetapi menuju pada kehidupan atau
2.Masuk melalui pintu yang lebar dan luas yang menuju pada kebinasaan.
Hanya sedikit orang yang menuju kehidupanDalam  Matius 7:14 dikatakan :
Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan,dan sedikit orang yang mendapatinya.
Peringatan:Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang seperti domba,tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka...(Matius 7:15, 21-23)
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang ,yang dengan ajaran palsu merekaberusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.(Kisah 20:29,30)
Bagaimana hidup kita sehari-hari?
-Saling mengasihi  (Yohanes 13:34, 35)
-Menyembah Bapa dalm roh dan kebenaran. (Yohanes 4:23, 24;Efesus 4:4,5)
-Jangan membedakan orang  (Kisah 10:34, 35)
-Mengasihi saudara(1 Yohanes 4:20, 21)
-Hidup dalam kekudusan,sebab Firman Allah adalah kebenaran (Yohanes 17:17)
-Menerima dan percaya Firman Tuhan yang sangat bermanfaat buat hidup kita(2 Timotius 3:16, 17)
-Menempatkan Firman Allah diatas segalanya. (Matius 15:1-3, 7-9),
-Tidak hidup dalam kenajisan—Titus 1:15, 16,
-Menghormati nama Allah(Matius 6:9) Seperti Yesus membuat nama Allah, Yehuwa, diketahui orang-orang lain. Kita harus  melakukan hal yang sama. (Yohanes 17:6, 26; Roma 10:13,14) ,
-Berani  bersaksi dan memberitakan kerajaan Allah ,seperti yang Yesus lakukan , Ia selalu berbicara tentang Kerajaan. (Lukas 8:1) Ia memerintahkan murid-muridnya untukmengabarkan berita yang sama ini di seluruh bumi. (Matius 24:14; 28:19, 20),
-Percaya hanya Kerajaan Allah yang akan mendatangkan perdamaian dankeamanan yang sejati di bumi ini.—Mazmur 146:3-5,
-Menyadari bahwa kita  bukan bagian dari dunia  ini. (Yohanes 17:16),
-Tidak perlu  terlibat dalam urusan politik dunia dan pertikaian sosial,
-Tidak terlibat skandal dan terhindar  dari tingkah laku, praktek-praktek, dan sikap yang mencelakakan orang lain. (Yakobus 1:27; 4:4)
Cita-cita umumnya antara lain:
Keberhasilan,kesuksesan , kekayaan,relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dll.
Namun demikian masih banyak orang yang  memberi kesaksian bahwa saat mereka mencapai cita-cita  untuk mendapat kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka  masih ada kekosongan .
Kenapa terjadi kekosongan?
Hal ini benar yang dikatakan pengkhotbah yang  menjelaskan perasaan ini ketika dia mengatakan, “Kesia-siaan belaka, kesia-siaan belaka, … segala sesuatu adalah sia-sia.” 
Kita tahu bahwa penulis memiliki kekayaan yang tak terkira, hikmat kebijaksanaan yang melampaui orang-orang pada zamannya maupun zaman sekarang, dia memiliki ratusan wanita, istana dan taman yang menjadikan kerajaan-kerajaan lain cemburu, makanan dan anggur terbaik, dan segala bentuk hiburan.
Satu saat dia berkata, segala yang diinginkan hatinya dikejarnya. Namun kemudian dia menyimpulkan, “hidup di bawah matahari” adalah kesia-siaan belaka!
Kekosongan itu terjadi karena Allah menciptakan kita untuk sesuatu yang melampaui apa yang dapat kita alami dalam dunia sekarang ini.
Tentang Allah, Salomo berkata, “Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka …” 
Dalam hati kita, kita senantiasa sadar bahwa dunia sekarang ini bukan segalanya.
Dalam kitab Kejadian 1:26 dikatakan Tuhan menciptakan manusia menurut gambarNya .
Ini berarti kita lebih mirip dengan Tuhan daripada dengan ciptaan-ciptaan lainnya.
Sebelum manusia jatuh :
(1) Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial (Kejadian 2:18-25);
(2) Tuhan memberi manusia pekerjaan (Kejadian 2:15);
(3) Tuhan memiliki persekutuan dengan manusia (Kejadian 3:8); dan 
(4) Tuhan memberi manusia kuasa atas bumi ini (Kejadian 1:26).
artinya adalah:bahwa Allah menginginkan semua ini menambah kepuasan dalam hidup manusia, namun semua ini (khususnya persekutuan manusia dengan Tuhan) telah dirusakkan oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa dan juga oleh kutukan atas bumi ini (Kejadian 3).
Dalam kitab Wahyu dikatakan:
- Dia akan menghancurkan langit dan bumi ini dan membawa kekekalan dengan menciptakan langit dan bumi yang baru.
- Dia akan memulihkan persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus. Sebagian umat manusia akan dihukum dan dilemparkan ke dalam Lautan Api (Wahyu 20:11-15).
 -Pada waktu ini kutukan atas bumi ini akan disingkirkan, dan tidak akan ada lagi dosa, kesusahan, penyakit, kematian, kesakitan, dll (Wahyu 21:4).
-Dan orang-orang percaya akan mewarisi segala sesuatu, Allah akan berdiam dengan mereka dan mereka akan menjadi anak-anakNya (Wahyu 21:7)
Maksut Allah menciptakan manusia adalah  :
untuk bersekutu dengan Dia, manusia jatuh dalam dosa dan memutuskan persekutuan itu; dalam kekekalan Allah memulihkan hubungan itu secara penuh dengan orang-orang yang Dia pandang layak. Bukankah kesia-siaan hidup dalam dunia ini dengan mendapatkan segala sesuatu hanya untuk mati dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya?
Tuhan Maha baik sebab  Tuhan telah membuat jalan di mana bukan saja kebahagiaan kekal dimungkinkan (Lukas 23:43), namun juga agar hidup sekarang ini memuaskan dan berarti.   
Bagaimana hidup  dipulihkan?
Hubungan dengan Allah yang telah dirusakkan sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa akan dipulihkan hanya melalui AnakNya, Yesus Kristus (Kisah Rasul 4:12; Yohanes 14:6; 1:12).
Hidup yang sebenarnya ditemukan ketika orang mulai berjalan mengikuti Kristus sebagai muridNya, belajar dari Dia, menggunakan waktu bersama dengan Dia dalam FirmanNya, Alkitab, bersekutu dengan Dia dalam doa, dan berjalan denganNya dalam ketaatan kepada perintah-perintahNya.
Apa Pilihan hidup  Kita?
Apakah kita akan mengarahkan hidup kita sendiri (dan sebagai hasilnya hidup dalam kehidupan yang kosong) ataukita bisa memilih untuk mengikuti Tuhan dan rencanaNya bagi hidup kita,mengikutiNya dengan sepenuh hati (hasilnya, hidup yang penuh, cita-cita kesampaian, dan mendapatkan kepuasan).
 Renungan
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30).
“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10b). 
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Matius 16:24-25). 
“Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37:4).